BACA DAHULU SEBELUM BERTANYA YA KAWAN :')

Selasa, 30 Januari 2018

DHCP

DHCP



A.Pendahuluan
assalamu’alaikum wr.wb
kali ini saya akan membahas tentang DHCP

1.Pengertian
DHCP(Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan.

2.Latar belakang
DHCP(Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan.Sebuah jarigan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual.jika DHCP dipasang di jaringan lokal,maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP.selain alamat IP,banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP,seperti default gateway dan DNS server.

3.Maksud dan Tujuan
-agar user dapat menggunkan/mengetahui fungsi dari DHCP
-agar user dapat mempraktekan sesuatu yang menggunakan DHCP

4.Hasil yang didapatkan
*user dapat memahami dan mempraktekan DHCP

B.Alat dan Bahan
-komputer
-mikrotik/router
-koneksi internet
-pengetahuan

C.Jangka waktu yang dibutuhkan
tergantung pengetahuan user,bila sudah paham maka akan kurang dari setengah jam

D.Uraian kegiatan
DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap Protocol (BOOTP).
Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
  1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
  2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
  3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
  4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat stand-alone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama.
Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu.
Catatan: DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.

DHCP Scope

DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administratordengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.

DHCP Lease

DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console[MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.

DHCP Options

DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scopetertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
Dalam jaringan berbasis Windows NT, terdapat beberapa DHCP Option yang sering digunakan, yang dapat disusun dalam tabel berikut.
Nomor DHCP Option
Nama DHCP Option
Apa yang dikonfigurasikannya
003
Router
Mengonfigurasikan gateway baku dalam konfigurasi alamat IP. Default gatewaymerujuk kepada alamat router.
006
DNS Servers
Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server
015
DNS Domain Name
Mengonfigurasikan alamat IP untuk DNS server yang menjadi "induk" dari DNS Server yang bersangkutan.
044
NetBIOS over TCP/IPName Server
Mengonfigurasikan alamat IP dari WINSServer
046
NetBIOS over TCP/IPNode Type
Mengonfigurasikan cara yang digunakan oleh klien untuk melakukan resolusi nama NetBIOS.
047
NetBIOS over TCP/IPScope ha
Membatasi klien-klien NetBIOS agar hanya dapat berkomunikasi dengan klien lainnya yang memiliki alamat DHCP Scope yang sama.

E.Kesimpulan
dengan bisa mengerti dan menggunakan DHCP maka kita akan mudah dalam menyetting pengalokasian sesuatu yang ada sangkut pautnya tentang DHCP

sekian blog yang saya buat ini,terima kasih
wassalamu’alaikum wr.wb


referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik#Lihat_pula

Jumat, 26 Januari 2018

soal SUBNETTING

Contoh soal subnetting

Image result for subnetting

A.Pendahuluan
assalamu’alaikum wr.wb
disini saya akan membahas sedikit tentang subnetting dan contoh soal tentang subnetting

1.Pengertian
subnetting merupakan teknik memecah suatu jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit host ID pada subnet mask untuk dijadikan network ID baru.subnetting merupakan teknik teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil.subnetting hanya dapat dilakukan pada IP address kelas A,B,dan C.dengan subnetting kita akan menciptakan beberapa network tambahan,tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

2.Latar Belakang
Sub-jaringan, atau subnet, adalah pembagian secara yang terlihat secara fisik dari IP jaringan.[1] Praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih jaringan disebut subnetting. Semua komputer yang termasuk dalam sebuah subnet dialamatkan dengan bit-group umum, identik, dan paling signifikan dalam alamat IP mereka. Hal ini menyebabkan pembagian logis dari alamat IP ke dua bidang, jaringan atau routing prefix dan sisa field atau pengenal host. Field sisanya adalah pengidentifikasi untuk host tertentu atau antarmuka jaringan(sumber:wikipedia,2013)
3.maksud dan tujuan
-agar user dapat mengetahui tentang subnetting
-agar mengetahui tentang pemrosesan subnetting



4.hasil yang didapatkan
-user dapat mengetahui tentang pemrosesan subnetting

B.Alat dan Bahan
-komputer
-buku
-alat tulis

C.jangka waktu yang dibutuhkan
tergantung kemampuan user dalam memahami tentang subnetting

D.uraian kegiatan

keterangan: ^ (pangkat)

Subnetting kelas C
IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Blok = 2^2 = 4
Jumlah host/blokl = 2^6 = 64
Jumlah host valid = 64 – 2 = 62
Network address = 192.168.1.64;
Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.65 s/d 192.168.1.126
Broadcast address = 192.168.1.127;
Blok Ketiga: (total range 192.168.1.128 sampai 192.168.1.191)  pada blok ketiga, urutan host melanjutkan blok kedua. Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.193 s/d 192.168.1.254 Broadcast address = 192.168.1.255;



dan contoh soal seperti berikut

-Hitung lah subnet berikut 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Jawab: Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 =255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:
Maka dari perhitungan diperoleh:
Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C

Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C (CIDR)
Jawab: Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28


E.Kesumpulan
dengan mencoba mengerjakan soal tentang subnettinng,kita dapat lebih mengetahui berapa IP yang akan kita berikan kepada client yang kita tuju dan kita akan lebih paham tentang pengalamatan sebuah komputer baik itu host/client


sekian blog yang saya buat,terima kasih
wassalamu’alaikum wr.wb

referensi:
http://brainware-komputer.blogspot.co.id/2016/08/contoh-soal-subnetting-jaringan.html

pengertian subnetting

Subnetting

Image result for apa itu subnetting

A.Pendahulan
assalamu’alaikum wr.wb
untuk kali ini,saya akan menerangkan sedikit tentang subnetting

1.Pengertian
subnetting merupakan teknik memecah suatu jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit host ID pada subnet mask untuk dijadikan network ID baru.Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil.Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP address kelas A,B,dan kelas C.Dengan subnetting kita akan menciptakan beberapa network tambahan,tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut

2.latar belakang
subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan network ID baru.
Subnetting bertujuan untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.selain itu subnetting juga berfungsi untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan median fisik yang digunakan dalam suatu network,karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memilki address network yang unik.subnetting juga dapat meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat selalu banyaknya host dalam suatu network.

3.maksud dan tujuan
-mengetahui pengertian subnetting
-mengetahui pengoperasian subnetting

4.hasil yang didapatkan
-user/pengguna dapat mengetahui alamat-alamat komputer apabila ingin membangun sebuah jaringan

B.Alat dan Bahan
-komputer
-kabel LAN
-alat-alat yang membutuhkan pengalamatan

C.jangka waktu pelaksanaan
tergantung kemampuan user dalam melakukan pengalamatan

D.uraian kegiatan
1..Dari semua keterangan diatas.subnetting juga mempunyai fungsi,antara lain:
~mengurangi lalu lintas jaringan,sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan(collision) atau macet.
~teroptimasinya untuk kerja jaringan
~pengelolaan yang disederhanakan
~membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh
2.Proses Subnetting
untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain:
a.menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
b.menentukan jumlah host per subnet.
c.menentukan subnet yang valid
d.menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
e.menentukan host-host yang valid untuk tiap subnet
untuk menghitung subnetting,kita gunakan konfersi bilangan desimal ke biner.tujuannya untuk mengetahui nomor IP/maximal nomor IP dan subnet mask pada masing-masing prefix

3.mengenal teknik subnetting
misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer(host).tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer(host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
misal kita menggunakan IP Address Private kelass C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:
network perusahaan
alamat jaringan :192.168.1.0
host pertama :192.168.1.1
host terahir :192.168.1.254
broadcast address :192.168.1.255
misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork,maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.0(nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet,dengan perincian sebagai berikut:
network divisi A
alamat jaringan/subnet A :192.168.1.0
host pertama :192.168.1.1
host terahir :192.168.1.126
broadcast address :192.168.1.127

network divisi B
alamat jaringan/subnet B :192.168.1.128
host pertama :192.168.1.129
host terahir :192.168.1.254
broadcast address :192.168.1.255
dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125host (komputer).masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti.apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan router.
4.Subnet mask
subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang,atau membagi network dan hostnya.Address mana saja yang berfungsi sebagai subnet, mana saja yang host dan mana saja yang broadcast.semua itu bisa kita ketahui dari subnetmasknya,subnet mask default ini untuk masing-masing class IP Address adalah sebagai berikut:
untuk kelas A,oktet pertama mulai dari 1-127,subnet mask defaultnya adalah 255.0.0.0,dan untuk private addressnya adalah 10.0.0.0-10.255.255.255.255


Class
Oktet Pertama
Subnet Mask Default
Private Address
A
1 – 127
255.0.0.0
10.0.0.0 – 10.255.255.255
B
128 – 191
255.255.0.0
172.16.0.0 – 172.31.255.255
C
192 – 223
255.255.225.0
192.168.0.0 – 192.168.255.255

Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal.Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.


Kelas IP Address
BIT SUBNET (Default)
SUBNETMASK (Default)
A
11111111 00000000 00000000 00000000
255.0.0.0
B
11111111 11111111 00000000 00000000
255.255.0.0
C
11111111 11111111 11111111 00000000
255.255.255.0

Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.
Terdapat aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask:Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti 255.Penghitungan SubnettingPenghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.Referensi : 






  1. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
  2. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.




BINARY OCNET
DECIMAL
00000000
0
10000000
128
11000000
192
11100000
224
11110000
240
11111000
248
11111100
252
11111110
254
11111111
255



  • Jumlah Subnet.
  • Jumlah Host per Subnet.
  • Blok Subnet.
  • Alamat Host- Broadcast.

D.Kesimpulan
subnetting merupakan cara yang umum dilakukan untuk pengalamatan sebuah komputer apabila seseorang membuar sebuah lab/jaringan untuk perusahaan tersebut.karena dengan subnetting kita dapat mudah menentukan/mengetahui dimana untuk mengirim suatu file dengan mudah


sekian blog saya tentang subnetting,terima kasih
wassalamu’alaikum wr.wb



http://hanafi-richi-ramadhan.blogspot.co.id/2014/05/materi-tentang-subnetting.html

menu dan submenu winbox

Assalamualaikum Wr. Wb. A. Pengertian Winbox adalah utility yang digunakan untuk konektivitas dan konfigurasi MikroTik menggunakan...

Rotating X-Steel Pointer Rotating X-Steel Pointer Psychedelic Pointer